Kuliah lapangan pendahuluan oseanografi dan oseanografi biologi dilaksanakan pada tanggal 9-10 September 2017 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, asisten, dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah pendahuluan oseanografi dan oseanografi biologi. Terdapat 13 orang tim pendahulu yang berangkat pada hari jumat dini hari untuk menempatkan alat dan melakukan pengukuran awal. Namun dikarenakan gelombang yang tinggi, pengukuran pun tidak jadi dilakukan. Sedangkan peserta selain tim pendahulu berangkat pada hari sabtu dini hari. Kami berkumpul dulu di ruang seminar labtek biru pukul 22.00 untuk melakukan absen dan briefing teknis perjalanan. Setelah itu kami diberi waktu untuk beristirahat hingga waktu keberangkatan tiba. Pada pukul 00.30, kami mulai siap-siap membawa barang menuju bis yang terparkir di depan gerbang utama. Perjalanan menuju Jakarta pun dimulai pukul 01.00, banyak dari kami yang menghabiskan waktu dengan mendengarkan lagu, mengobrol, maupun melanjutkan istirahat. Kami pun tiba di Pelabuhan Muara Angke pada pukul 04.00 pagi. Suasana di sekitar pelabuhan masih gelap namun sudah banyak calon penumpang yag datang dan menunggu keberangkatan kapal. Setelah melaksanakan solat subuh, kami langsung sarapan bersama-sama sambil duduk lesehan.
Akhirnya kami pun diperbolehkan untuk menaiki kapal. Namun kami harus menunggu hingga kapal tersebut penuh agar berangkat. Pukul 08.00 kapal berangkat dan membutuhkan waktu 2 jam hingga sampai di Pulau Pari. Kami pun bertemu dengan tim pendahulu dan bertanya bagaimana cerita mereka disana selama sehari. Pukul 11.00 kami memulai bekerja dengan modul yang telah ditentukan. Kelompokku yaitu kelompok 3 mulai dengan modul 3 yaitu kemiringan dan ekosistem pantai. Kami mengukur kemiringan pantai dengan alat dan mencatat benda apapun di sekitar pantai dengan jarak tertentu dibantu oleh dua asisten yaitu Kak Ojan dan Kak Arsy. Kemudian kami melanjutkan ke modul 4 yaitu pasang surut dan parameter meteorologi. Disitu kami melakukan pencatatan setiap 15 menit sekali sehingga bisa menyelesaikan modul tersebut sembari makan siang. Kami juga dihampiri oleh Bu Susan dan mengobrol serta makan bersama. Sebelum melanjutkan ke modul 1, kami diberi tahu bahwa pukul 14.00 kami harus mengirimkan 1 orang ke mess untuk menghitung nilai produktivitas primer dengan syarat tim pendahulu tidak boleh diterjunkan. Masing-masing dari kami ingin melakukan modul yang menaiki kapal karena ingin menikmati sensasi tengah laut. Akhirnya kami berinisiatif untuk menurunkan orang yang pertama kali muntah saat naik kapal nanti. Jika tidak ada yang muntah, maka kami akan suit untuk menentukan orang yang harus ke mess.
Ternyata saat melakukan pengukuran arus laut, tidak ada yang muntah sehingga kami harus suit saat tiba di dermaga. Akhirnya Reno kalah dan harus pergi ke mess. Kami langsung naik kapal lagi untuk melakukan modul 2 yaitu batimetri. Setelah selesai, kami melanjutkan ke modul 5 yaitu KAL dan garis pantai. Kami menikmati suasana di pinggir pantai sore hari sambil mengumpulkan data. Lalu, semua kelompok berkumpul di mess dan diinstruksikan ke pantai untuk melakukan penanaman mangrove dan lamun. Setelah itu, kami diberi waktu bebas untuk mandi dan beristirahat. Kemudian pada pukul 20.00 kami berkumpul di balai untuk sharing data dan penjelasan teknis kepulangan esok harinya. Pada hari Minggu pagi sekitar pukul 09.00, kami telah bekumpul di depan mess asisten untuk bersiap-siap pulang. Lalu kami jalan kaki menuju kapal dan tak lupa membeli pop ice serta telor gulung untuk menemani perjalanan. Kapal kembali berlayar selama 2 jam menuju Pelabuhan Muara Angke. Setelah itu kami naik andong untuk menuju ke bis an akhirnya naik bis pada pukul 13.00. Banyak dari kami yang tertidur pulas di bis. Akhirnya pada pukul 16.00 kami sampai dengan selamat di kampus dengan membawa segudang pengalaman dan cerita dari Pulau Pari.